Monday, February 7, 2011

Keajaiban Sedekah

Seringkali ketika kita menghadapi masalah berat apakah itu terkait kesehatan, keuangan, relasi dan lain-lain, kita seakan buntu tidak menemukan jalan keluar.

Logika pikiran kita yang terbatas mengatakan solusinya adalah ; tidak mungkin, mustahil atau tidak akan pernah terjadi.

Tetapi apakah ada yang mustahil bagi Allah.? dalam Kitab Suci dijanjikan jalan keluar bagi manusia yang tunduk patuh (bertaqwa)

......Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.... ( Q.S.65 ;2-3)

....Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.... (Q.S 65:7 )

Dari ayat diatas kita juga mendapat sebuah rahasia. Ketika rezeki sedang disempitkan, maka bersedekahlah. Kelak Allah akan memberi kelapangan setelah kesempitan. Selengkapnya...

Saturday, February 5, 2011

Doa tapi Tak berdoa

Ibnu Athaillah menasihatkan, “Janganlah menjadikan seseorang ragu terhadap janji Allah sebab belum terpenuhinya janji, walaupun pada saat yang sangat diperlukan. Karena meragukan janji Allah, akan menjadi sebab si hamba menjadi redup iman dan penglihatan mata hatinya, dan memadamkan cahaya jiwanya.”


Apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepada manusia tidak perlu diragukan. Hati yang ragu akan membawa akibat rusaknya iman dan lenyapnya cahaya Allah dari hati kita. Oleh sebab itu maka seorang mukmin hendaklah meyakini dengan sepenuh hati bahwa yang telah dijanjikan Allah pasti akan diterima oleh hamba.


Allah adalah Al-Khâliq Yang Maha Kuasa. Allah mengetahui kapan dan bilamana permintaan seorang hamba akan diberikan. Seorang hamba berhadapan dengan janji Allah wajib bersifat tenang dan istiqamah, artinya tidak selalu bimbang dan ragu, karena perasaan seperti ini menunjukkan kelemahan iman.


Dinasihatkan bahwa hidup ini ibarat kapal berlayar. Layarkanlah kapal kita di atas lautan kehidupan dengan jiwa pasrah dan memohon perlindungan Allah. Ketika angin bertiup lembut, kapal berlayar dengan tenang dan laju, janganlah kita hanyut dalam kegembiraan dan lupa daratan. Ketika angin berhembus kencang, badai memukul layar hingga sobek, ombak dan gelombang laut membocorkan kapal, maka janganlah kita tenggelam dalam kesusahan lalu berputus asa. Sahabat Ali bin Abi Thalib kw. mengatakan:


Semoga jalan keluar terbuka, semoga
Kita bisa mengobati jiwa kita dengan doa
Janganlah engkau berputus asa manakala
Kecemasan yang menggenggam jiwa menimpa
Saat paling dekat dengan jalan keluar adalah
Ketika telah terbentur pada putus asa


Ketulusan, prasangka baik pada Ilahi, percaya penuh pada-Nya, istiqamah, serta keyakinan tentang kebenaran janji-janji-Nya merupakan kunci-kunci perkenan-Nya. Prasangka baik (husnuzh zhan) kepada Allah bisa dikarenakan kebaikan sifat-sifat-Nya atau karena nikmat dan rahmat yang telah kita terima selama ini. Jangankan seorang mukmin yang tulus, Iblis pun doanya dikabulkan Allah ketika dia memohon untuk dipanjangkan usianya hingga hari kebangkitan, sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an.


Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.”
Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.”
(QS al-A‘râf [7]: 14-15) Selengkapnya...